Info Kesehatan - Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit berbahaya dan mematikan
yang bernama kanker serviks? Tahukah Anda betapa bahayanya penyakit ini
hingga dijuluki sebagai “silent killer”?
Tahukah Anda bahwa pada negara maju, penyakit ini menempati urutan
keempat sebagai penyakit paling mematikan setelah kanker payudara,
kolektrum, dan endemetrium? Tahukah Anda, bahwa pada negara berkembang
seperti Indonesia, penyakit ini bahkan menempati posisi pertama sebagai
penyakit paling mematikan?
Terhitung, setiap satu jam ada satu orang wanita yang meninggal akibat penyakit ini.
Kanker serviks
umumnya diderita oleh wanita pada usia diatas 40 tahun, tapi bukan
berarti Anda yang masih berumur dibawah 40 tahun lantas bersantai tanpa
mengkhawatirkan keberadaan penyakit ini.
Pada dasarnya, kanker serviks sulit dideteksi. Butuh waktu antara 10
sampai 20 tahun sejak sel kanker pertama kali berkembang dalam tubuh
hingga akhirnya dapat terdeteksi dan butuh waktu antara 20-30 tahun
hingga sel kanker mengalami puncak pertumbuhan.
Penyebab utamanya sendiri adalah infeksi dari virus bernama HPV atau Human Papilloma Virus. Infeksi dapat terjadi karena gaya hidup yang tidak baik, misalnya seperti perilaku seks bebas.
Apa Dampak Seks Bebas Terhadap Kanker Serviks? Bagaimana dampak seks
bebas terhadap kanker serviks? Seperti apa proses yang terjadi sehingga
perilaku seks bebas dapat menyebabkan timbulnya kanker serviks?
Seks
bebas umumnya dilakukan di usia yang terlalu muda dengan cara
berganti-ganti pasangan seks. Potensi infeksi HPV sangat besar dengan
perilaku seperti itu karena HPV dapat menular melalui hubungan seksual.
Misalnya saja, seorang wanita berhubungan seksual dengan seorang pria
yang pernah berhubungan seksual dengan wanita lain yang terjangkit virus
HPV, maka kemungkinan wanita tersebut untuk ikut terjangkit virus HPV
sangat besar.
Kalaupun si wanita tidak berganti-ganti pasangan, tetap ada
kemungkinan besar terjangkit virus HPV bila si pria sering berganti
pasangan. Selain itu, seks bebas identik dengan kehamilan.
Karena hubungan seksual dilakukan tidak secara tepat dengan pasangan
yang berganti-ganti pula, maka kemungkinan untuk hamil pun semakin
besar. Padahal, saat terjadi proses melahirkan secara alami, janin yang
melewati serviks atau mulut rahim akan membuat serviks atau mulut rahim
tersebut trauma yang dapat menimbulkan terpicunya pertumbuhan sel
kanker. Semakin sering trauma terjadi, maka resiko kanker serviks sendiri akan semakin besar.
Adakah Cara Mengurangi Dampak Seks Bebas Terhadap Kanker Serviks?
Bila Anda bertanya mengenai cara untuk mengurangi dampak seks bebas
terhadap kanker serviks, tentunya tidak ada jawabannya.
Dampak seks bebas terhadap kanker serviks tidak dapat dikurangi,
karena pada dasarnya hal itulah yang menyebabkan kanker serviks. Untuk
mencegah Anda dan orang terdekat dari ancaman kanker serviks, yang bisa
dilakukan adalah menghindari gaya hidup yang tidak baik seperti seks
bebas.
Jangan sampai kemudahan dan kenikmatan sementara justru akan menimbulkan kesulitan dan penderitaan di kemudian hari.
0 Komentar